Senin, 24 September 2018

TENTANG ROUTING

1.PENGERTIAN

Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

2.PERBEDAAN ROUTER DAN ROUTING

Router

Router ialah device jaringan yang fungsinya untuk menghubungkan 1 jaringan dengan jaringan lain.Baik secara Local networking maupun Wide
Networking.Router itu, sangatlah diperlukan bukan hanya sebagai penguat signal, tapi juga sebagai penghubung antar jaringan yang berbeda network sehingga bisa saling komunikasi.Router dipakai sebagai jembatan antara beberapa jaringan sehinga jaringn tersebut mampu berkomunikasi langsung.

berikut adalah contoh gambar router :



Untuk mengkonfigurasi router itu perlu suatu jaringan dimana jaringan
tersebut secara IP haruslah terdiri dari beberapa network. Setting IP pada router dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Real

1 NIC ( Network Interface Controller ) untuk satu IP, Pada komputer router
terdapat beberapa NIC.

2. Alias

1 NIC ( Network Interface Controller ) untuk beberapa IP, satu NIC memiliki
beberapa IP address.


Routing

Routing adalah Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan.Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari satu host ke host lain dijaringan yang beda.Routing itu sangat butuh Router.
Router menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda ; tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.
#Router menghubungkan dua buah jaringan yangberbeda :tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.
# Router menjadi perangkat (device) yang melakukan
fungsi meneruskan datagram IP pada network layer.
# Router memiliki lebih dari satu network interface dan dapat meneruskan datagram dari satu NetworkInterface ke Network Interface yang lain.

3.JENIS-JENIS ROUTING
1. Routing Statis
Routing statis adalah routing yang dilakukan secara manual oleh Administrator Jaringan. Caranya dengan memasukan pengaturan routing ke dalam routing table dari router. Pengaturan tersebut mendefinisikan jalur sebuah paket dengan suatu tujuan akan dilewatkan melalui interface mana.
Kelebihan dan kekurangan static routing atau routing static bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang hendak menerapkan routing jenis ini. Kelebihan routing statis diantaranya:
  • Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  • Jaminan keamanan, karena administrator jaringan dapat memilih untuk mengatur akses routing ke jaringan tertentu saja.
Namun, routing statis juga mempunyai kekurangan, yaitu:
  • Administrator harus memahami betul perihal internetwork di dalam sebuah sistem dan bagaimana setiap router dihubungkan agar dapat mengatur router dengan benar.
  • Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrator harus menambahkan sebuah routing table ke semua router yang terhubung secara manual.
  • Routing statis tidak cocok untuk jaringan komputer skala besar karena untuk menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri             
  •                                                                                                                                                                           2. Routing Default
Routing jenis ini digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual ke router hop berikutnya dengan cara menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote networknya tidak ada di routing table. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar. Biasanya, routing jenis ini didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0.
Routing default memiliki kelebihan, yaitu konfigurasinya yang cukup simple. Administrator cukup memasukkan satu perintah routing, maka semua route akan dapat dilewati. Sedangkan kekurangan dari routing default adalah adanya routing yang tidak diperlukan, karena routing ini memungkinan semua router menerima routing yang tidak diperlukan. Hal tersebut dapat menaikkan penggunaan hardware dan membuat kinerja router menjadi lelet.
3. Routing Dinamis
Routing dinamis yaitu proses routing yang dilakukan dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing jenis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing jenis ini lebih mudah dilakukan ketimbang routing statis dan default. Walaupun begitu, routing jenis cukup menguras kinerja pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dalam jaringan.Routing dinamis memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
  • Hanya mengenalkan alamat host yang terhubung langsung dengan router
  • Router tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu mengatur ulang. Hanya router-router yang berkaitan yang akan melakukannya.
Sedangkan kerugian routing dinamis adalah seperti berikut:
  • Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui routing table di setiap waktu tertentu.
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan routing table memakan waktu lama. Alasannya karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada routing table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.
B. Routed dan Routing Protocol
Selain ketiga jenis routing yang dijelaskan di atas, ada juga beberapa protokol dalam routing. Protokol ini ada yang disebut routed protocol (protokol yang di-routing) dan routing protocol (protokol untuk melakukan routing). Apa saja protokol-protokol routing tersebut?
1. Routed protocol
Routed protokol adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol biasanya digunakan untuk mengirimkan data user dari satu network ke network lainnya. Routed protocol membawa trafik data seperti e-mail, file transfer, trafik web, dan lainnya. Contoh dari routed protocol adalah: IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.2. Routing protocoRouting protocol adalah protokol dalam jaringan komputer yang digunakan untuk secara dinamis membroadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung, dan untuk mempelajari rute (networkpath) yang tersedia. Dengan routing protocol, router yang berbeda bisaling bertukar update antara satu sama lain dengan router lainnya dan mendapat rute routing paling efisien ke tujuan. Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF,RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP.
  • RIP (Routing Information Protocol)merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut.
  • OSPF (Open Shortest Path First). OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma link-state yang disebut algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. Update routing akan dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
  • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Protokol routing ini menggunakan algoritma advanced distance vector dan menggunakan cost load balancing yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara distance vector dan link-state, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendekPerintah dasar Cisco sangat mendukung protokol ini, karena protokol ini diciptakan oleh Cisco System.
  • BGP (Border Gateway Protocol). BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).                                                                                                          C. Class dalam Routing Protocol
        Dalam routing protocol, terdapat 3 jenis class yang membedakan tiap protokol, diantaranya:
  • Distance vector, protocol yang termasuk ke dalam class ini akan menemukan jalur terbaik ke sebuah network dengan cara menilai jarak yang ditempuh oleh jalur tersebut. Jalur routing dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan menjadi jalur terbaik.
  • Link state, atau disebut juga protocol shortest-path-first. Fungsi routing table pada router yang menerapkan protokol jenis ini cukup unik, karena fungsi dari routing table tersebut terbagi menjadi tiga table terpisahSatu untuk mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung, satu lainnya untuk menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan satu table terakhir digunakan sebagai routing table.
  • Hybrid, protokol yang termasuk ke dalam class ini menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state.
Sekian artikel kami kali ini seputar jenis jenis routing. Semoga artikel kami kali ini dapat menambah pengetahuan Anda seputar routing di dalam jaringan komputer.

4.PERBEDAAN ROUTING STATIS DAN DINAMIS
Static Routing ( Routing Statis)

Image result for routing static dan routing dynamic
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.
Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Keuntungan: 
1)      Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
2)      Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan denga router dinamis)
3)      Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
4)      Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Kelemahan: 
1)      Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
2)      Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router
dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
3)      Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router secara manual.
4)      Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri
Dynamic Routing (Routing Dinamis)



Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router)
  • RIP (Routing Information Protocol)
  • IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
  • OSPF (Open Shortest Path First)
  • EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
  • BGP (Border Gateway Protokol)

Kelebihan Routing Dinamis
1.      Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
2.      Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3.      Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
4.      Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak.
Kekurangan Routing Dinamis
1.      Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
2.      Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok.
3.      Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada.
4.      Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar.
5.      Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
5. BENTUK ROUTING
Gambar terkait
 6.komponen
. RIB (routing information base), Atau juga sering disebut table routing. RIB berisi daftar rute ke jaringan tertentu dan juga berisi metric (nilai/prioritas) dari masing-masing rute. Untuk table RIB bisa dilihat di menu IP > Routes > Routes List.
Fungsi RIB :
  • Menyaring informasi routing dari semua jenis routing protocol.
  • Mengkalkulasi dan memilih jalur terbaik ke jaringan tertentu.Mendistribusikan informasi routing ke routing protocol lain.
  1. FIB (Forwarding Information Base), Merupakan hasil olahan dari RIB yang telah tersaring atau informasi routing yang disimpan dalam cache. Secara default (bila tidak ada ‘routing mark’ yang digunakan) semua rute aktif akan ada pada tabel routing utama (main), pada komponen ini hanya ada satu rule implicit yang tersembunyi bernama rule catch all yang menggunakan tabel utama untuk semua pencarian routing.

7. TABLE ROUTING
 Hasil gambar untuk contoh tabel routing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar